Minggu, 14 Juni 2015

Cara Hidup Sederhana Bahagia Sesuai Islam


Bahagia Itu Sederhana. Ikuti 10 Tips Ini Agar
Lebih Bahagia
Sahabat Muslimah dan Keluarga Shalih Voa
Islam,
Mari simak sebuah 10 renungan untuk meraih
kebahagiaan yang sederhana
1. Jangan Takut dan Khawatir
Perasaan takut dan khawatir merupakan pikiran
kita yang paling tidak produktif. Sebagian besar
hal-hal yang kita khawatirkan atau takutkan tidak
pernah terjadi. Jadi untuk apa kita khawatir dan
takut?
2. Jangan Pernah Menyimpan Dendam
Dendam adalah hal terbesar dan akan menjadi
beban terberat jika kita menyimpannya di dalam
hati. Maukah anda membawanya sepanjang
hidup? …. Saya rasa tidak. Jangan sia-siakan
energi kita dengan menyimpan dendam, sudah
pasti tidak ada gunanya. Gunakanlah energi kita
tersebut untuk hal-hal yang positif.
3. Fokus Pada Satu Masalah
Jika kita memiliki beberapa masalah,
selesaikanlah masalah kita satu per satu. Jangan
terpikirkan untuk menyelesaikan masalah secara
sekaligus karena justru akan membuat kita
semakin stress.
4. Jangan Membawa Tidur Masalah Anda
Masalah adalah hal yang sangat buruk untuk
kesehatan tidur kita. Pikiran bawah sadar kita
adalah hal yang luar biasa yang dapat membuat
kita gelisah dan tidur kita menjadi tidak nyenyak.
5. Jangan Mengambil Masalah Orang Lain Untuk
Anda Selesaikan
Membantu orang lain yang sedang dalam
masalah adalah hal yang mulia, tetapi jika kita
mengambil porsi terbesar untuk menyelesaikan
masalah orang lain tersebut justru itulah
kesalahan terbesar. Biarkanlah orang tersebut
yang menyelesaikan masalahnya sendiri dengan
porsi terbesar.
6. Jangan Hidup di Masa Lalu
Mungkin terasa nyaman bagi kita mengingat hal-
hal yang menyenangkan di masa lalu tetapi
jangan anda terlena didalamnya. Konsentrasilah
dengan apa yang terjadi saat ini, karena kita pun
akan bisa merasakan banyak kebahagiaan di saat
ini. Saya yakin kita akan mempunyai perasaan
yang jauh lebih berbahagia jika kita merayakan
apa yang terjadi saat ini dibanding dengan
mengingat-ngingat kebahagiaan di masa lalu.
7. Jadilah Pendengar yang Baik
Mungkin sebagian besar orang termasuk saya
susah untuk menjadi pendengar yang baik.
Justru sebaliknya kita mengharapkan orang lain
yang mendengarkan omongan kita, tetapi
sebetulnya dengan belajar mendengarkan orang
lain, kita akan mendapatkan banyak hal baru yang
dapat sangat berguna bagi kebahagiaan hidup
kita.
8. Jangan Biarkan Frustasi Mengatur dan Bahkan
Mengacaukan Hidup Anda
Kasihanilah diri kita lebih dari apa pun, maksud
saya adalah janganlah kita menyerah pada
frustasi. Maju terus. Ambillah tindakan-tindakan
positif dan lakukanlah dengan konsisten.
9. Bersyukurlah Selalu
Bersyukur dan berterimakasihlah atas semua
yang kita dapatkan, bukan hanya hal yang positif
saja tetapi juga hal yang negatif, karena saya
percaya dibalik setiap hal yang negatif tersebut
ada hal baik yang bisa kita pelajari.
Mendengar istri mengomel di rumah, berarti aku
masih punya keluarga.
Mendengar suami masih mendengkur di
sebelahku berarti aku masih punya suami.
Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan
tegas berarti aku masih punya orang tua.
Merasa lelah dan pegal linu setiap sore, itu
berarti aku mampu bekerja keras.
Membersihkan piring dan gelas kotor setelah
menerima tamu di rumah, itu berarti aku
punya teman.
Pakaianku terasa agak sempit, itu berarti aku
cukup gizi.
Mencuci dan menyetrika tumpukan baju, itu
berarti aku memiliki pakaian.
Membersihkan halaman rumah, jendela,
memperbaiki talang dan selokan air, itu berarti
aku memiliki tempat tinggal.
Mendapatkan banyak tugas yang merepotkan,
itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya.
Mendapatkan rekan kerja/bisnis yang
mengesalkan menandakan karier/bisnisku masih
bergerak dan hidup.
Mendapatkan banyak komplain dari pelanggan
kita menandakan kita masih punya pelanggan,
masih loyal dan menginginkan kita
menuju perubahan ke arah lebih baik.
Mendengar nyanyian yang fals, itu berarti aku
masih bisa mendengar.
Mendengar bunyi jam alarm di pagi hari, itu
berarti aku masih hidup.
Menderita sakit, berarti Allah sedang
membersihkan dirik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar